KONSEP ETNOGRAFI


KD. 3.1 MENGGUNAKAN PENGETAHUAN DASAR ETNOGRAFI DALAM MENDESKRIPSIKAN INSTITUSI-INSTITUSI SOSIAL (ANTARA LAIN: SISTEM KEKERABATAN, SISTEM RELIGI, SISTEM POLITIK, SISTEM MATA PENCAHARIAN HIDUP, BAHASA, KESENIAN) DALAM SUATU KELOMPOK ETNIK TERTENTU DI INDONESIA.

KD 4.1 MELAKUKAN PENELITIAN ETNOGRAFI/MEMBACA DENGAN KRITIS LAPORAN PENELITIAN ETNOGRAFI DALAM RANGKA MENDESKRIPSIKAN INSTITUSI-INSTITUSI SOSIAL (ANTARA LAIN: SISTEM KEKERABATAN, SISTEM POLITIK, SISTEM MATA PENCAHARIAN HIDUP, BAHASA KESENIAN) DALAM SUATU KELOMPOK ETNIK TERTENTU DI INDONESIA. 

BAB I
PENGETAHUAN DASAR ETNOGRAFI

INDIKATOR
3.1.1 MENDESKRIPSIKAN KONSEP ETNOGRAFI. 
3.1.2 MENGURAIKAN JENIS-JENIS PENELITIAN ETNOGRAFI. 
3.1.3 MENJELASKAN KARAKTERISTIK POKOK ETNOGRAFI. 
3.1.4 MENGURAIKAN PROSEDUR ETNOGRAFI. 
4.1.1 MENYAJIKAN HASIL STUDI PUSTAKA TENTANG DESKRIPSI KONSEP ETNOGRAFI.
4.1.2 MELAPORKAN HASIL ANALISIS TENTANG JENIS-JENIS PENELITIAN ETNOGRAFI.
4.1.3 MEMPRESENTASIKAN HASIL ANALISIS TENTANG KARAKTERISTIK ETNOGRAFI.
4.1.4 MEMBUAT LAPORAN PENELITIAN ETNOGRAFI DALAM RANGKA MENDESKRIPSIKAN INSTITUSI-INSTITUSI SOSIAL.  
 
TUJUAN PEMBELAJARAN
  1. Melalui kegiatan pengamatan, peserta didik dapat menjelaskan mendeskripsikan konsep etnografi dengan benar.
  2. Melalui kegiatan bertanya, peserta didik dapat menyembutkan jenis-jenis penelitian etnografi dengan tepat.
  3. Melalui kegiatan eksplorasi, peserta didik dapat menelaah karakteristik pokok etnografi dengan tepat.
  4. Melalui kegiatan mengidentifikasi, peserta didik menyimpulkan prosedur etnografi dengan benar.
  5. Melalui kegiatan presentasi, peserta didik dapat melaporkan penelitian etnografi dalam rangka mendeskripsikan institusi-institusi sosial.

A. KONSEP ETNOGRAFI

  • SEJARAH ETNOGRAFI
Asal Usul ETNOGRAFI 
Etnografi berhubungan dengan asal usul ilmu antropologi. Antropologi, sebagai sebuah disiplin ilmu, baru pada paruh kedua abad ke-20, dengan tokoh-tokoh utama seperti E.B Taylor, James Fraser, dan L.H Morgan. Dengan bahasan tersebut tulisan-tulisan tersebut, mereka berusaha untuk membangun tingkat-tingkat evolusi budaya manusia dari masa manusia mulai muncul di muka bumi sampai ke masa terkini. 
Menjelang akhir abad ke-19, muncul pandangan baru dalam ilmu antropologi. Kerangka evolusi masyarakat dan budaya yang disusun oleh para ahli terdahulu, kini dipandang sebagai sesuatu yang tidak realistik,  tidak didukung oleh budaya yang nyata. Di sini kemudian muncul perkiraan baru bahwa seorang antropolog harus melihat sendiri kelompok masyarakat yang menjadi objek kajiannya, jika di ingin mendapatkan teori  yang lebih mantap. inilah asal mula pemikiran tentang perlunya kajian lapangan etnografi dalam antropologi.
Pada masa awal ini, teknik etnografi yang utama adalah wawancara yang panjang, berkali-kali, dengan informan kunci, yaitu orang- orang tua dalam masyarakat tersebut yang kaya dengan cerita tentang masa lampau, tentang kehidupan yang "nyaman" pada suatu masa dahulu. Orientasi teoritis para peneliti berasal dari aliran pemikiran difusionisme (Rivers) dan aliran kulturhistori (Boas). Pendeknya, tipe penelitian etnografi pada masa awal ini adalah  "informan oriented", karena tujuannya adalah untuk mendapatkan gambaran masa lalu masyarakat tersebut.


 Etnografi Modern
Seiring dengan berjalannya waktu, metode etnografi juga mengalami perkembangan. Metode etnografi yang diikuti oleh banyak orang pada masa kini disebut etnografi modern yang baru muncul pada tahun 1915-1925, dan dipelopori oleh dua ahli antropologi sosial Inggris, A.R. Radcliffe-Brown dan Bronislaw Malinowski. Ciri penting yang membedakan mereka dari para etnografer awal adalah bahwa keduanya tidak terlalu memandang penting hal ihwal yang berhubungan dengan sejarah kebudayaan suatu kelompok masyarakat. Perhatian utama mereka adalah pada kehidupan masa kini yang sedang dijalani oleh anggota masayarakat, yaitu tentang way of life masyarakat tersebut.

Etnografi Baru 
Metode etnografi baru adalah satu tipe kelas khas, yang mulai berkembang sejak tahun 1960-an. Metode ini bersumber dari satu aliran baru dalam ilmu antropologi, yang disebut cognitive antropologi, atau etnosience, atau etnografi baru. Berbeda dengan etnografi modern, etnografi baru ini memusatkan usahanya untuk menemukan bagaimana berbagai masyarakat mengorganisasikan budaya mereka dalam pikiran mereka dan kemudian menggunakan budaya tersebut dalam kehidupan. DALAM etnografi modern, bentuk sosial dan budaya masyarakat dibangun dan dideskripsikan melalui analisis dan nalar sang peneliti. DALAM etnografi baru, bentuk tersebut dianggap sebagai susunan yang ada dalam pikiran (mind) anggota masyarakat tersebut, dan tugas sang peneliti adalah mengoreknya keluar dari pikiran mereka, caranya melalui metode golkar taxonomy.
 
 2. DEFINISI ETNOGRAFI

Menurut Sulaeman & Gumilar (2013), etnografi berasal dari kata tehnis dan graphein, tehnis bermakna etnis, suku, atau bangsa, sedangkan graphein bermakna tulisan atau uraian. Sehingga secara etimologis, etnografi berarti tulisan atau uraian. Sehingga secara etimologis, etnografi berarti tulisan tentang satu  (beberapa) etnik, suku, atau bangsa. Etnografi adalah metode yang lazim digunakan dalam penelitian antropologi.
Dalam buku Metode Etnografi (Spradley, 2007), bila ditinjau secara harfiah, etnografi berarti tulisan atau laporan tentang suatu suku  bangsa yang ditulis oleh seorang antropolog atas hasil penelitian lapangan (field work) selama sekian bulan atau sekian tahun.
 TUGAS 1 

Komentar